Kegiatanini dilaksanakan dalam rangka menjalin kerjasama antara Universitas Bina Darma dengan SMK N 1 pemulutan yang membahas tentang penyelarasan kurikulum di SMK N 1 Pemulutan dengan Universitas Bina Darma sebagai Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) salah satu pengguna SDM dari SMK N 1 Pemulutan.
DirekturKemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Ditjen Diksi Ahmad Saufi menuturkan, kerjasama ini merupakan kelanjutan inisiasi yang dimulai pada 2020. Ditjen Diksi Kemdikbudristek dan PT Kawan Lama Sejahtera mengadakan kerjasama antara lain penyelarasan kurikulum, peningkatan kompetensi guru dan tenaga pendidik, dan
Dalamkegiatan belajar mengajar di SMK harus melibatkan Industri pasangan sesuai dengan jurusan yang ada di SMK tersebut. Keterlibatan industri dalam kegiatan pembelajaran di SMK meliputi Penyusunan Kurikulum, Magang Guru, Unit Produksi, Teaching Factory, Praktik Kerja Lapangan (PKL), Kunjungan Industri (KI) dan suport SDM sesuai bidangnya.. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan
cash. › Humaniora›SMK Pusat Keunggulan Perkuat... Program SMK Pusat Keunggulan memungkinkan industri ikut menyusun kurikulum pendidikan vokasi di sekolah. Program ini memperkuat integrasi sekaligus kesempatan bagi sekolah mendapat investasi hingga miliaran rupiah. Oleh TATANG MULYANA SINAGA 3 menit baca KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKOLulusan SMK Negeri 4 Surakarta Jurusan Perhotelan bersiap mengikuti uji kompetensi di sekolah mereka di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin 12/10/2020.JAKARTA, KOMPAS — Program SMK Pusat Keunggulan memperkuat integrasi pendidikan vokasi dengan industri. Industri terlibat dalam penyelarasan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Sementara sekolah mendapatkan investasi minimal Rp 200 juta per tahun untuk mendukung berbagai SMK diperbolehkan bermitra dengan lebih dari satu industri. Investasi dari industri dapat berupa dana tunai untuk memenuhi keperluan pembelajaran, seperti pengembangan sarana dan prasarana, praktik kerja lapangan, pelatihan guru, teaching factory, praktisi pengajar atau guru tamu, dan penyesuaian kurikulum. SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan PK SPD tersebut akan dipilih langsung oleh industri. Sementara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek juga memadankan investasi dengan nilai serupa. Namun, plafon investasi dari Kemendikbudristek dibatasi Rp 3 miliar per juga Tantangan Pendidikan Vokasi Menghadirkan SolusiKOMPAS/EDDY HASBYSiswi salah satu SMK Surabaya tengah belajar di laboratorium Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia P3GI Pasuruan, Jawa Timur, Rabu 13/03/2019.”Kurikulum operasional sekolah akan diwarnai oleh masukan dari industri yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,” ujar Pelaksana Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Saryadi dalam diskusi media peluncuran Program SMK PK SPD 2023 di Jakarta, Jumat 2/12/2022.Pada 2022, program ini melibatkan 373 SMK dan 349 industri dengan investasi sebesar Rp 439,25 miliar. Dengan begitu, rata-rata investasi setiap sekolah sekitar Rp 1,18 pendaftaran SMK dan industri pada 2023 berlangsung pada 17 November 2022 sampai 15 Januari 2023. Kurasi dan valuasi kerja sama dijadwalkan pada Januari–Februari Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan PK SPD tersebut akan dipilih langsung oleh industri. Sementara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek juga memadankan investasi dengan nilai serupa. Namun, plafon investasi dari Kemendikbudristek dibatasi Rp 3 miliar per sekolahSementara pelaksanaan program berlangsung selama Maret–Desember 2023. Pendaftaran dapat dilakukan secara daring melalui laman Program ini juga bekerja sama dengan pemerintah juga Manifestasi Revitalisasi Pendidikan VokasiDirektur SMK Kemendikbudristek Wardani Sugiyanto menuturkan, pihaknya menargetkan program SMK PK SPD 2023 menjangkau minimal 250 sekolah. ”Program ini memperkuat integrasi sekolah vokasi dengan industri,” menyebutkan, SMK yang dipilih mengikuti program tersebut tersebar di 34 provinsi. Sekolah itu diharapkan menjadi katalis dan percontohan bagi SMK lainnya di daerah MULYANA SINAGAPerwakilan Konsorsium Pengusaha Peduli Vokasi Primadi Serad kanan menghadiri diskusi media peluncuran Program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan PK SPD 2023 di Jakarta, Jumat 2/12/2022.”Kolaborasi dengan industri sangat penting agar kurikulum tidak sekadar ada, tetapi terhubung dengan dunia kerja. Jadi, industri terlibat sejak awal. Harapan jangka panjangnya juga untuk mengatasi masalah pengangguran,” berkualitasPerwakilan Konsorsium Pengusaha Peduli Vokasi, Primadi Serad, mengatakan, pihaknya meyakini pendidikan vokasi menjadi salah satu jalan agar Indonesia tidak terjebak dalam status negara berpendapatan menengah. Dengan meningkatkan kompetensi atau keahlian, pendapatan lulusan SMK diharapkan meningkat sehingga bisa mendongkrak daya beli masyarakat.”Betul, kami memang butuh sumber daya manusia dari lulusan SMK. Tetapi, industri juga tidak bisa menampung semua lulusan. Jadi, tujuan utamanya bagaimana menciptakan SDM berkualitas,” itu fokus pada pengembangan vokasi di bidang ekonomi kreatif, perhotelan, pengasuhan, dan kesenian. Sebab, bidang-bidang itu berpotensi membuka lapangan kerja dalam jumlah juga Penguatan SMK Pusat Keunggulan untuk Dongkrak KualitasKOMPAS/RIZA FATHONIPeserta mengikuti kontes keterampilan teknik sepeda motor bertajuk Astra Honda Skill Contest AHSC for Vocational School 2018 di SMK Mitra Industri MM 2100, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 16/10/2018. ”Kami menyadari hasil investasi di pendidikan vokasi tidak bisa langsung terlihat bulan depan. Perkiraan kami, paling cepat 3-4 tahun. Semuanya butuh proses, mulai dari penyusunan kurikulum, pelatihan guru, hingga dukungan sarana dan prasarana yang memadai,” SMK Jaya Buana, Tangerang, Banten, Aan Angsori, mengatakan, program SMK PK SPD diharapkan meningkatkan intensitas siswa belajar di industri. Dengan demikian, lulusan SMK lebih siap masuk ke dunia kerja.”Sebenarnya ini saling menguntungkan. Siswa punya pengalaman di industri, sementara perusahaan bisa menghemat biaya,” katanya.
penyelarasan kurikulum smk dengan industri